Cara Mencegah Kepikunan Dengan Melatih Otak
Dokter Spesialis Syaraf Rumah Sakit Martha Friska Medan Budi Santoso di Medan Jumat mengatakan pada prinsipnya semakin tua seseorang akan semakin besar risiko pikun, namun jika otak dilatih sejak dini, maka pikun atau dementia bisa diatasi.
"Melatih otak dengan membaca atau melakukan pekerjaan yang berbeda setiap hari dapat mencegah dementia ini. Intinya, gunakan otak setiap hari, jika tidak ingin pikun, maka gunakan otak sebaik-baiknya," katanya
Ia mengatakan setiap orang berpotensi dementia bahkan beberapa orang memiliki kesempatan lebih tinggi daripada yang lain, untuk itu, yang terbaik orang bisa lakukan adalah mencoba untuk mengurangi faktor risiko.
"Di Indonesia, masyarakat dengan usia 65 tahun ke atas, sekitar 15 persen menderita dementia dan penderita dementia di usia 95 tahun sekitar 50 persen. Jumlah ini sebenarnya bisa dikurangi dengan melatih otak sejak dini," katanya.
Menurut dia, demensia bukan nama dari suatu penyakit tertentu, namun merupakan istilah untuk menggambarkan sekelompok gejala yang dapat disebabkan oleh beberapa kelainan pada otak.
Seseorang yang mengalami dementia, akan mengalami penurunan fungsi intelektual sehingga aktivitas sosialisasinya akan terpengaruh. Penderita dementia juga akan kehilangan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menjaga emosi.
"Beberapa penyakit yang menyebabkan gejala dementia adalah alzheimer, vascular dementia, dan lainnya. Dementia umum diderita orang yang lanjut usia, namun penyakit ini bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal," katanya.
Baca juga artikel tentang manfaat daun sirsak.
Dokter Spesialis Syaraf Rumah Sakit Martha Friska Medan Budi Santoso di Medan Jumat mengatakan pada prinsipnya semakin tua seseorang akan semakin besar risiko pikun, namun jika otak dilatih sejak dini, maka pikun atau dementia bisa diatasi.
"Melatih otak dengan membaca atau melakukan pekerjaan yang berbeda setiap hari dapat mencegah dementia ini. Intinya, gunakan otak setiap hari, jika tidak ingin pikun, maka gunakan otak sebaik-baiknya," katanya
Ia mengatakan setiap orang berpotensi dementia bahkan beberapa orang memiliki kesempatan lebih tinggi daripada yang lain, untuk itu, yang terbaik orang bisa lakukan adalah mencoba untuk mengurangi faktor risiko.
"Di Indonesia, masyarakat dengan usia 65 tahun ke atas, sekitar 15 persen menderita dementia dan penderita dementia di usia 95 tahun sekitar 50 persen. Jumlah ini sebenarnya bisa dikurangi dengan melatih otak sejak dini," katanya.
Menurut dia, demensia bukan nama dari suatu penyakit tertentu, namun merupakan istilah untuk menggambarkan sekelompok gejala yang dapat disebabkan oleh beberapa kelainan pada otak.
Seseorang yang mengalami dementia, akan mengalami penurunan fungsi intelektual sehingga aktivitas sosialisasinya akan terpengaruh. Penderita dementia juga akan kehilangan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menjaga emosi.
"Beberapa penyakit yang menyebabkan gejala dementia adalah alzheimer, vascular dementia, dan lainnya. Dementia umum diderita orang yang lanjut usia, namun penyakit ini bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal," katanya.
Baca juga artikel tentang manfaat daun sirsak.
1 comments:
terimakasih atas informasinya
http://jayapancing.com/essence-galatama-ikan-mas/
Post a Comment