7:50 PM
Unknown
Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Copenhagen, Denmark tersebut melibatkan 2.217 orang. Sekitar 173 orang atau delapan persen dari keseluhuran orang yang diteliti dikategorikan sebagai pemakan malam. Ini berdasarkan konsumsi seperampat kalori harian mereka yang bersumber dari makan malam atau mereka yang bangun di waktu malam untuk ngemil makan snack setidaknya 2 kali seminggu.
Setelah enam tahun kemudian para peneliti mengungkapkan hasilnya bahwa sebagian besar dari mereka yang punya kebiasaan makan di malam hari ditemukan adanya masalah kerusakan gigi yang sering di alami peserta.
Para peneliti kemudian menjelaskan bahwa mengunyah pada malam hari sangatlah tidak baik karena kondisi air liur di mulut sedikit. Dengan asam air liur yang sedikit tersebut kemudian makanan datang termasuk yang mengandung gula akan membuat plak di gigi dalam waktu yang lama. Akibatnya kerusakan gigi pun tak dapat dihindarkan jika terus menerusmenjadi kebiasaan.
Ketua Yayasan Kesehatan di Inggris juga mengungkapkan, "Semakin banyak orang yang menyadari masalah makan malam mereka, maka ini lebih baik. Semoga penelitian baru ini akan mendorong masyarakat untuk mengubah kebiasaan mereka makan Tidak makan pada malam hari, adalah sesuatu yang sangat sederhana dan mudah dan akan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat."
Kemudian mereka menyimpulkan bahwa sangat penting memelihara kesehatan mulut terutama gigi. Mereka juga berpesan supaya menyikat gigi selama 2 kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung flouride terutama sebelum tidur. Selain itu beberapa tindakan pencegahan lain untuk meminimalisir kerusakan gigi diantaranya dengan menghindari mengkonsumsi makanan dan minuman manis sebelum tidur.
Posted in: Dampak Negatif
0 comments:
Post a Comment